Selasa, 30 Juli 2013

Nasib terkini

Inilah nasib kita terkini

Di Mesir,
Demokrasi cuma racun yg membunuhi
Karena negeri masih dicengkram tirani
Kebenaran muram dibungkam
Digadai tangan tangan keji

Di Indonesia,
Demokrasi cuma kotoran penuh ironi
Ketika rakyat masih bisa dibodohi
Dibeli dengan propaganda dan fitnah keji
Yang menipu hingga menyusup mimpi

Di Turki, Demokrasi cuma debu basa-basi
Karna kaum kuffar getol merecoki
Menabur angkara sana sini
Berharap akan luluh keadilan sejati

Lalu apakah solusi?
Apakah cuma dengan teriak lantang sana sini, tentang pentingnya kepemimpinan yg harus direbut lagi?
Atau hanya sibuk dengan mensholehkan diri, sambil sesekali memerahkan kuping saudara sendiri?
Atau malah makin mabuk dengan kuasa yang berhasil dimiliki hingga terlalu baur dan lupa diri?

Naudzubillah.
Rasanya bukan itu hematku,
kita harus ambil pelajaran dari kisah terkini, di tiga negeri.

Bahwa perjalanan menjelmakan madani masih panjang sekali
Kita butuh kaderisasi yang mumpuni, luas hingga menyentuh semua lini,

Kita butuh persatuan yang murni, mengatasi semua kerikil kecil karna menyadari bahwa hakikat kita sama,
Menjujung panji Rabbani!

Kita butuh keimanan! Ketaqwaan! Keilmuan! Persenjataan! Juga kekuasaan! Inalah modal kebangkitan, yang selalu kita rindukan.

Jangan gundah,jangan gelisah...

Inilah pertanda agung kebangkitan ummat! Bukankah kelahiran bayi yang suci diawali nyerinya kontraksi?
Bukankah kelahiran Nabi diawali ancaman pada rumah suci?

Inilah pertanda kawan!
Maka siapkan sambutan!

Ialah yg sejatinya kita nanti selama ini,
Bukan demokrasi, ia hanya alat!
Bukan khilafah, ia juga cuma alat.
Bukan juga cuma tegaknya hukum sesuai dalil naqli,

Ialah keadilan sejati, rahmat semesta yg kan lahir jika kita tumbuhkan dari diri sendiri...

*terngiang nasyid izis : sabarlah wahai saudaraku, tuk mgapai cita, jalan yang kau tempuh sangat panjang,tak sekedar bongkah batu karang, yakinlah wahai saudaraku, kemenangan kan menjelang.walau tak kita hadapi masanya tetaplah al haq pasti menang,dst.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar