Jumat, 06 Februari 2015

Bandung jangan cemburu

Sore ini ku sesap lagi
Nafasmu,yang masih dingin dan lembab
Seperti dulu,
Seperti waktu aku mulai
Mencintaimu, Bandung

Maafkan aku yang kali
Ini berbeda sayang

Kali ini ku ajak ia,
Si cantik yang senyumnya
Tak mendua, maka tak usah cemburu

Karna ku ajak ia untuk
Berjumpamu,
Menyerap rindu yg berserak
Di lekuk lekuk tubuh mu

Maka ulurkan tanganmu,
Biar ku ajak ia memeluk indahmu
Tak usah erat dulu,
Santai saja, masih tersisa umurmu
Masih terpana aku akan indahmu

Diperjumpaan kali ini,
Ku bisikkan harap, kelak tersemai
Indahnya masa depan
Juga agar kelak semakin indah aku dengan mu
Semakin indah pula
Aku dengan nya

Bandung, engkaulah rindu
Yang tak pupus
Meski aku mendua,
Kelak pun mentiga, mengempat,dan sterusnya

Lagi lagi kan kubantah,
Aku tidak sedang merayumu, Bandung
Hanya bisikkan kalimat panjang
Yang tumpah ruah dipikiran

Dan di penghujung gerimis,
Di genggam kekasih hati
Kuajak kita semua berdamai,
Biarlah bertiga kita nikmati cinta
Tanpa tangis tanpa luka
Hanya senyum manis yg takkan kita lupa

                                         Bandung, 6-2-15
                         Dari hati yg blm puas menulis

Senin, 23 Desember 2013

ODOJ 1

ODOJ

seorang saudara
merayuku
buat mendekat lagi
dgn quran,
akrab lagi dgn sapaan
cinta Ar Rahmaan

Mulanya ragu
setan membisikku,
kamu takkan mampu katanya begitu
dtampakkan olehnya dunia
yg hiruk pikuk menggoda

ah,tapi segera saja
kuingat bahwa, semalam aku berdoa
kembalikan aku pada ketenangan jiwa
dekatkan aku pada Sang Pencinta..
maka apakah ini jawabnya?

Dan inilah aku yg hari ini
menikmati cinta
sapaan mesra Penguasa Semesta
juga hangatnya semangat dari saudara,

Tak terasa hari ini,
di tiap waktu yg dulu
ku buangi
kini ku isi dengan gumam merdu kalam Ilahi

adalah aku yang mengaji sembari menunggu,
adalah aku yang mengaji sejenak sesudah sholat fardhu

inilah nikmat yang selalu
ku rindui
inilah getar yang selalu ku nanti

inilah cinta aneh, dari sekelompok manusia
yg diikat oleh fitrah sejatinya

dan dimalam yang basah ini,
basah pula kedua pipi
saat ku rasakan
saat ku putuskan,
untuk mengucapkan :
aku mencintai kalian semua saudaraku...

*dalam doa sungguh2 agar qt smw istiqomah. Al Musyafaa (Awan)

Senin, 26 Agustus 2013

Bahagia Sesungguhnya

Bahagia!

Manusia yang hamba,
Tanpa dunia, tanpa dunia, tanpa dunia...

Maka iman-lah, puncak dari segala bahagia,
Karena ia tiadakan semua
kecuali engkau dan cintaNya saja...

Ingat Ada Jannah

Ingat ada Jannah,

Ketika lelah menerpamu
Wahai prajurit dakwah,
Ingat ada Jannah

Ketika ragu memelukmu
Wahai pembela kebenaran,
Ingat ada Jannah

Ketika indah dunia menggodamu
Wahai khalifah fil ardh,
Ingat ada Jannah

Ketika fitnah merongrongmu
Wahai pejuang Islam,
Ingat ada Jannah

Ketika iman terasa indah
Di hatimu,
Ingat ada Jannah

Maka sungguh, pembeda orang beriman dan kafir adalah pada caranya memandang kematian.

Yang beriman tak pernah takut mati
karna meyakini maut adalah gerbang pertama Jannah yang selalu diimpikan seumur hidupnya

Sementara yang kafir,
Begitu gentar pada maut, karena tau itulah saat mereka berpisah dari 'jannahnya' yaitu dunia yang melenakan.

Saudaraku, ingatlah Jannah,
Sebutlah : Jannah, Jannah, Jannah...

Saling menasihatilah
Dengan sederhana :
"ingat ada Jannah"

*inspired by ust Bachtiar Nasir

Selasa, 30 Juli 2013

Engkau Saudaraku

Engkau Saudaraku,

Engkau perkasa saudaraku,
Buktinya, begitu berat
Fitnah melanda bumimu
Begitu busuk siasat musuh musuhmu

Engkau terindu saudaraku,
Buktinya, Gemetar kami
Mendengar kisahmu
Menangis kami dalam doa untukmu.

Sungguh kita dekat saudaraku,
Cita yang sama,jua
Rindu yang tak berbeda :
Tegaknya panji Islam di semesta raya

Sungguh, kami mencinta duhai saudara,
Sepenuh jiwa, terikat pada syahadat dan teladan anbiya.

Sungguh hina musuh mu
Yang menabur angkara
Di negerimu
Menolak suara rakyat sejati dan menjualnya pada tirani,
sungguh telah terbuahkan gelisah, yang terasa hingga ribuan mil jauhnya,
Menembus batas batas negara.

Sungguh terkutuklah musuhmu
Yg halalkan segala cara
Menabur fitnah hingga todongan senjata, bahkan membunuhi pejuang pejuang taqwa.
Lupakah mereka bahwa ada yang akan membalas mereka,dengan azab yang sepedih-pedihnya.

Maka katakan pada kami,
Apa yang bisa kami
Perjuangkan dari sini?
Mungkin takkan ada jasad yg tersiksa, takkan ada darah yang tertumpah,
Tapi katakan,
Adakah yang bisa kami
Kerjakan untuk sekedar menguatkan?

Dan didalam sebaris doa yg sungguh-sungguh kami langitkan, terbit kerinduan dan kecintaan pada kalian,
Ikhwanul Muslimin Mesir.

Harapan untuk pak Lurah

Untuk Pak Lurah

Aku sudah berhenti berharap pada pak Lurah
Seperti seharusnya

Jangankan masalah saudara yang jauh disana
Rakyatnya sendiri disengsarakannya
Tak didengar jerit dan rintihnya karena sibuk
Mengurus kisruh di partainya

Kemana pak lurah saat ia naikkan harga?
Lari kan ke luarnegeri!
Selalu begitu.
Apa dipikir, rakyat mudah saja dibeli dengan uang sedikit hasil hutang sana sini,jadi Maaf kata kalo ku jujur,
Pak lurah pinternya pencitraan saja

Maka pak lurah, ketika saudaraku di mesir sana susah payah dirubung angkara murka, aku tak berharap padamu

Aku tak berharap kamu
bersuara keras, apalagi
bertindak menentang zalim yang nyata.

Aku tak sekalipun berharap, tak sekalipun padamu.
Seperti seharusnya,
Aku hanya berharap pada
Dia yang mahakuasa
bahwa kan tegak kebenaran dan runtuhlah tirani kehinaan

Waktu ku akan habis, waktumu juga, tanpa harap aku berpesan padamu pak lurah,
Jika kau berkenan tinggalkanlah kenangan, bahwa engkau pernah bersama keadilan.

Nasib terkini

Inilah nasib kita terkini

Di Mesir,
Demokrasi cuma racun yg membunuhi
Karena negeri masih dicengkram tirani
Kebenaran muram dibungkam
Digadai tangan tangan keji

Di Indonesia,
Demokrasi cuma kotoran penuh ironi
Ketika rakyat masih bisa dibodohi
Dibeli dengan propaganda dan fitnah keji
Yang menipu hingga menyusup mimpi

Di Turki, Demokrasi cuma debu basa-basi
Karna kaum kuffar getol merecoki
Menabur angkara sana sini
Berharap akan luluh keadilan sejati

Lalu apakah solusi?
Apakah cuma dengan teriak lantang sana sini, tentang pentingnya kepemimpinan yg harus direbut lagi?
Atau hanya sibuk dengan mensholehkan diri, sambil sesekali memerahkan kuping saudara sendiri?
Atau malah makin mabuk dengan kuasa yang berhasil dimiliki hingga terlalu baur dan lupa diri?

Naudzubillah.
Rasanya bukan itu hematku,
kita harus ambil pelajaran dari kisah terkini, di tiga negeri.

Bahwa perjalanan menjelmakan madani masih panjang sekali
Kita butuh kaderisasi yang mumpuni, luas hingga menyentuh semua lini,

Kita butuh persatuan yang murni, mengatasi semua kerikil kecil karna menyadari bahwa hakikat kita sama,
Menjujung panji Rabbani!

Kita butuh keimanan! Ketaqwaan! Keilmuan! Persenjataan! Juga kekuasaan! Inalah modal kebangkitan, yang selalu kita rindukan.

Jangan gundah,jangan gelisah...

Inilah pertanda agung kebangkitan ummat! Bukankah kelahiran bayi yang suci diawali nyerinya kontraksi?
Bukankah kelahiran Nabi diawali ancaman pada rumah suci?

Inilah pertanda kawan!
Maka siapkan sambutan!

Ialah yg sejatinya kita nanti selama ini,
Bukan demokrasi, ia hanya alat!
Bukan khilafah, ia juga cuma alat.
Bukan juga cuma tegaknya hukum sesuai dalil naqli,

Ialah keadilan sejati, rahmat semesta yg kan lahir jika kita tumbuhkan dari diri sendiri...

*terngiang nasyid izis : sabarlah wahai saudaraku, tuk mgapai cita, jalan yang kau tempuh sangat panjang,tak sekedar bongkah batu karang, yakinlah wahai saudaraku, kemenangan kan menjelang.walau tak kita hadapi masanya tetaplah al haq pasti menang,dst.

Waktu

Waktu tak terasa
Pelan pelan membunuh kita
Menyisakan bayang sesal
Menumpukkan ketergesaan

Lalu sudah jadi apakah kamu?
Menggoreskan kemilau pada sejarah masa,
Atau cuma jadi debu yang terlupa

Maka benarlah sang Penguasa,
Merugilah kita, manusia tanpa iman tanpa amal nyata

Mesir Ramadhan 1434

Mesir merintih, Ramadhannya dinodai,
Oleh tgn keji gromboln hina sang Jendral banci

Lalu dmn qt?
Yg bgtu lemah imannya, hingga hny mmpu bdoa,itupun selarik sj

Lalu kmanakh qt?
Apakh lalai oleh dunia
Atw dimabuk ashobiyah sbg bangsa

Lalu ingatkah qt?
Btp Mesirlah dulu,
Yg ptm mdukung kmerdekaan Indonesia

Lalu taukah qt?
Zalim jualah mreka,
Yg hny diam mlihat kzalimn yg nyata

Kini ajari aku,
Bgmn cr mgatakn cinta,pd sdaraku d Mesir sana?

Awan,270713

Seruan

Dan Sejarah jelas mcatat,
Betapa rakyat Mesir mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia
Tanpa pamrih, karena satu alasan : Mesir Indonesia bersaudara!

Dan Sejarah jelas mcatat,
Betapa Mesir dan Indonesia bergandengan tangan membela negeri-negeri yang terjajah
Di pelosok Asia Afrika,
Karena satu impian :
Tegaknya keadilan bagi seluruh umat manusia

Namun sejarah blm mcatat apa apa.
Kecuali pemimpin bangsa yang hanya diam tak berdaya ketika
Saudaranya di Mesir sana, dibantai oleh tentara bersenjata, dbulan mulia pula.

Maka kemanakah nurani dan malu anda?wahai pemimpin yang kami titipkan padamu kuasa?

Awan,280713